Saturday, August 10, 2019

Bike Sharing Berbasis Batere Swap

Berbagi Motor Listrik berbasiskan Tukar/Sewa Batere.

Di Indonesia yang pertama kali memperkenalkan Electrik Bike Sharing adalah migo. Migo menjadi kelas sepeda, ada pedal, dan max speed 40kpj, dan meminjamkan helm untuk pengguna. Migo pertama keluar bike sharing ada di Surabaya, dan masih berbentuk sepeda, Di jakarta kota selanjutnya yang menjadi sasaran pengembangan Migo.

Bentuk share bike yang lain adalah gowes,  share bike mereka dalam 2 bentuk yaitu sooter listrik dan sepeda, tentu saja scooter listrik lebih mahal daripada yang sepeda.

Grab juga mengeluarkan bentuk scooter untuk disewakan, tetapi area sewanya masih terbatas sekali.

The Idea

Ide berasal sharing motor cycle berbasis sharing sepeda berasal dari 2 hal,
 Gogoro dengan batere swap, kemudian
 Migo dengan motor swap, ketika motor batere hampir habis, maka dibawa ke station migo terdekat dan tukar motor yang baterenya masih penuh.

Dengan kedua hal itu, kemudian didapat
  • Swap batere atau swap motor, mempercepat waktu yang hilang karena harus menunggu batere di isi ulang. Viar dengan batere lithium, charger 4A, isi ulang batere dari 0 sampai penuh membutuhkan waktu 5 jam, untuk batere SLA membutuhkan waktu lebih lama lagi dri 6 sampai 10 jam untuk mengisi batere
  • Menjaga kesehatan batere, karena ketika di charging station, kondisi batere bisa dipantau dan diambil tindakan untuk batere tersebut
  • Konsumen mendapatkan batere yang selalu sehat dan tinggal swap ketika batere sudah mulai tidak sehat.
  • Harga motor listrik bisa turun banyak jika batere tidak termasuk harga kendaraan bermotor,

Berdasarkan hal tersebut, kemudian timbul ide untuk membuat persis seperti gogoro batere swap, tetapi motor listrik disewakan seperti migo.

Dimulai dengan OJOL

Karena masih baru sama sekali dan belum jelas bisnis modelnya, cari terbaik adalah di mulai dengan OJOL (OJek OnLine)
Ojol menyediakan kendaraan dan akan di pakai oleh driver driver terpilih dan di daerah yang terpilih.

Kendaraan bisa seragam, memudahkan untuk mempelajari dan menduplikasi
Karena belum ada modelnya, dengan pemakaian sebagai OJOL akan didapat data data yang lebih cepat dan akurat, karena pemakaian yang intensif dari OJOL ini.Dari dumulainya oleh ojol ini akan didapat
  • Rata rata jarak tempuh
  • Profil pengemudi dan penumpang
  • Pemakaian batere
  • Jarak tempuh terhadap pemakaian batere 
Dengan data data ini diharapkan dengan cepat dilakukan pemetaan kebutuhan batere di setiap charging stasion, jumlah batere per charging station,, jarak ideal antar charging station
Karena mululai dengan memakai kendaraan listrik sehingga Ojol yang mengoperasikan motor listrik akan mendapat predikat Hijau, untuk promosi 
Setelah mendapatkan data tersebut, maka untuk selanjutnya

Data tersebut bisa juga untuk perkembangan selanjutnya,
  • Di pakai oleh pengemudi OJOL (disewakan)
  • Dimiliki oleh pengemudi,
  • Kendaraan di jual untuk umum
  • Share motor cycle
  • Tercipta moda transportasi lain, misal roda 3 listrik, penumpang atau barang
  • Penyewaan batere kepada kendaraan merek lain
Jika tersedia batere untuk disewa dengan fitur seperti yang tertera, maka kendaraan listrik yang akan beredar bisa dibuat lebih sederhana, sehingga harga makin terjangkau untuk penetrasi kendaraaan listrik yang lebih cepat

Bagaimana bentuk secara fisik, batere..

Untuk sekarang ini sebaiknya meniru saja yang sudah sekarang, saat ini gogoro adalah sebagai mode yang sudah berjalan, ada baiknya secara fisik disamakan saja.Sedangkan fitur dari batere disesuaikan dan ada kemungkinan lebih bagus dari gogoro
Gogoro secara design batere sangat bagus dan sangat praktis baik ketika memasukkkan ke dalam motor dan ke charger station

Untuk kendaraannya sendiri, gogoro kendaraannya merupakan smart, sedangkan untuk penetrasi pasar yang lebih cepat, sebaiknya smart dipindahkan ke batere, sedangkan kendaraan dibuat lebih sederhana. Penetrasi kendaraan listrik akan lebih cepat tercapai

Motor listrik Sharing

Semakin perkembangannya jika Charger Stasion yang menyediakan batere swap, kemungkinan motor sharing akan semakin besar dan mudah.

Motor sharing yang akan sama dengan bike sharing yang sekarang berjalan, bisa taruh motor dimana saja dan kemudian bisa ambil motor yang mana saja.

Dengan model migo maka memerlukan docking station dimana dilokasi yang ditentukan kendaraan di taruh dan di charged baterenya

Dengan model ini kendaraan tidak perlu di taruh di charging station bisa di rumah, dan pada pagi hari bisa untuk swap batere dahulu sebelum bepergian

Kalkulasi sewa batere swap

Hambatan dari penyewaan ini adalah harga bensin bersubsidi, dengan perhitungan 1 liter bensin bisa berjalan 50 km, dan harga perliter bensin 6500 sehingga didapat harga perkm adalah 130 rupiah

Sedangkan untuk motor listrik, dari hasil sepeda motor viar q1, dimana batere 60v20ah bisa menempuh jarak 60km, maka per km membutuhkan listrik 20wh, 20 wh dengan harga listrik yang 1500 per kwh, didapat harga 30 rupiah, di bisa disewakan seharga 130 rupiah, ada harga 100 rupiah untuk sewa batere.

jika  akan dipaket dengan asumsu tersebut untuk 1000 km, akan keluar harga sekitar 130x1000 km, 130 ribu ruoiah, perhitungan dengan listrik yang 30 upiah untuk per km, maka akan didapat harga sewa batere 100 ribu perbulan

Karena pemakaian aplikasi maka harga bisa juga dibuat per km untuk kelebihan pemakaian, sebagai misal untuk yang 1000km, di kenakan biaya 150per km






Artikel ini akan di updated sesuai perkembangan ke depan