Monday, March 03, 2008

Orang-orang Terkaya Indonesia dan Masa Depan Kita

Orang-orang Terkaya Indonesia dan Masa Depan Kita


Sumber: nofieiman.com


Siapa saja sih orang-orang terkaya di negeri ini? Dari angkatan lama
ada Sukanto Tanoto, Putera Sampoerna, Eka Tjipta Widjaja, Rachman
Halim, Robert Budi Hartono, dan Liem Sioe Liong yang selalu jadi
langganan Forbes. Ada juga pengusaha lokal seperti Aburizal Bakrie
dan Arifin Panigoro dan yang baru seperti Eddie William Katuari,
Trihatma Haliman, atau Chairul Tanjung (Pemilik Bank Mega, Trans TV,
Trans 7, Bandung Super Mall, Coffee Bean Indonesia, dll).

Ada juga beberapa junior seperti Sandiaga Salahuddin Uno dan Patrick
S Walujo yang kelak berpotensi menjadi yang terkaya di Indonesia .
Sandi adalah Ketua HIPMI dan mantan credit officer Bank Summa. Tahun
1998 Sandi dan Edwin Soeryadjaya mendirikan Saratoga Capital. Mereka
mengantongi US$ 1 miliar dan investasinya masuk kemana-mana. Sandi
kini juga mengejar proyek Tol Cikampek-Palimanan dan tambang emas
Newmont di NTB.

Sedangkan Patrick adalah mantan bankir Goldman Sachs yang kini
nahkoda Northstar Pacific. Walau baru 3 tahun, ia sudah mengantongi
Alfa Retailindo dan Alfa Mart yang dulu di bawah Sampoerna. Northstar
juga memiliki perusahaan LNG dan ladang migas di Sumatera Selatan.
Dana yang dikelolanya sekitar US$ 100 juta dan sebagian dari Texas
Pacific Group. Mereka juga sedang memburu Garuda Indonesia dan Blok
Cepu.

Ada pula Rosan P Roeslani, yang bersama Sandi membangun Recapital
Advisors; dan Tom Lembong, yang mengakuisisi BCA lewat Farindo.
Recapital mengantongi Bank BTPN dan memenangi tender Dipasena, tambak
udang terbesar Asia Tenggara. Sedangkan Tom adalah jebolan Morgan
Stanley dan mantan Kadiv Asset Management Investment BPPN yang kini
mendirikan Principia (Quvat). Quvat punya US$ 150 juta dan memegang
Adaro serta Blitz Megaplex Cinema. Dalam pembelian Adaro; Sandi,
Patrick, dan Tom tergabung dalam konsorsium dibantu Edwin dan Teddy;
plus Erick Tohir, pemilik Grup Mahaka.

Mahaka sendiri pemegang sahamnya adalah M Lutfi, bekas ketua HIPMI
yang jadi Kepala BKPM. Lutfi adalah putra Gunadarma yang sebelumnya
adalah menantu Hartarto (Menperin Orde Baru). Bekas istrinya punya
sekolah desain, ESMOD, dan istri Lutfi kini adalah Bianca Adinegoro.
Ada juga Erick Tohir dan Boy Garibaldi Tohir. Erick sedang menggenjot
JakTV bersama Artha Graha Group, sambil memosisikan Republika di 3
besar. Sedang Boy Garibaldi adalah salah satu direktur Adaro. Erick
pernah mengatakan bahwa Lutfi dan Wisnu Wardhana tak aktif di Mahaka.
Barangkali Wisnu sekarang sibuk mengurus perusahan sekuritas dan
pembangunan apartemen di depan BEJ.

Nama lain yang cukup berkibar adalah Hary Tanoesoedibjo dari Bhakti
Asset Management dan Global Mediacom. Bhakti pernah sukses membeli
Salim Oleochemical dari BPPN. Hary Tanoe pernah mendirikan Indonesia
Recovery Company Limited bersama Asia Debt Management. Ia juga
dikenal dekat dengan George Soros dan sering dititipi dana investasi
para konglomerat papan atas, termasuk Salim. Belakangan Harry dikenal
sebagai raja media dengan bendera MNC.

Ada juga rising star grup Axton yang baru memulai bisnis. Pemiliknya
konon anak muda berusia 25 tahun yang merangkak dari nol. Mereka
mengelola dana investor dengan menerapkan value investing ala Warren
Buffett. Sayang saya kurang informasi mengenai mereka. Ada yang bisa
menambahkan? Yang jelas, mereka semua adalah anak-anak muda brilian,
berlimpah harta, lulusan luar negeri, punya pengalaman segudang, dan
closely-related each other.

Bagaimana Mereka Membangun Kekayaan

Keberadaan orang-orang terkaya di sebuah negara penting untuk
menggerakkan ekonomi secara agregat dan memberi efek multiplier.
Mereka juga bisa menghitamputihkan bangsa, dan bahkan, sampai jadi
bahan gosip tak berkesudahan. Mereka jualah yang sebenarnya
menggambar cerita masa depan bangsa.

Di Amerika, banyak pengusaha kecil yang kemudian jadi besar. Tengok
Google. Mereka punya kapitalisasi di atas Coca Cola (US$ 137 milyar)
dan hanya sedikit di bawah Intel. Jaringan ritel Wal-Mart yang
dimulai Sam Walton dari nol, kini kapitalisasi pasarnya hampir US$
200 milyar. Dan yang fenomenal tentu Microsoft dengan kapitalisasi
hampir US$ 300 milyar. Kalau tahun 1991 lalu saham MSFT dihargai cuma
US$ 5, kini sudah lebih dari US$ 80 per lembar. Angka ini cuma bisa
dilampaui Exxon Mobil yang memang sudah mapan lebih dari seabad
dengan kapitalisasi US$ 473 milyar.

Iklim investasi di Amerika memang sudah terbangun sedemikian rupa dan
tersedia berbagai insentif bagi (calon) wirausahawan yang bermaksud
membangun bisnis baru. Berbagai peraturan dan rule of the game juga
jelas ditegakkan dan menjamin kelangsungan usaha mereka. Dan memang
bisa dikatakan bahwa cukup banyak orang-orang terkaya di Amerika yang
memulai usahanya dari nol karena memang dikondisikan demikian.
Berbeda 180 derajat dengan di Indonesia .

Di Indonesia, orang-orang terkaya cenderung (maaf) masih rent seeking
dan kurang kreatif. Calon orang-orang terkaya masa depan itu
berangkat bukan dari bawah. Mereka jago finance, punya linkage dengan
funding body di luar negeri - namun tak punya fondasi industri yang
kokoh. Mereka "cuma" pinjam uang ke luar, membeli perusahaan yang
dihajar krisis moneter 1997, lalu tinggal menuai panen. Mereka
membentuk semacam private equity atau hedge fund untuk memenuhi
kebutuhan pendanaan. BPPN atau PPA-lah yang jadi mak comblang tender
jual-beli ini.

Namun naluri su'udzon saya bilang bahwa mereka juga berinvestasi di
politik. Misalnya, ingat kasus BLBI. Seperti kita tahu, tender biasa
dilakukan di Gedung Bidakara, milik BI. Kita juga tahu bahwa petinggi
BPPN kebanyakan merupakan keluarga BI. Lucunya, ada salah satu parpol
yang juga dekat dengan BPPN dan sering mengadakan hajatan di Gedung
Bidakara. Partai tersebut juga mencak-mencak ketika namanya
disangkutkan dengan kasus DKP dan mengancam siapapun yang mengungkit
dana DKP dengan alasan character assasination. Kalau tidak salah,
partai tersebut juga yang meloloskan Anwar Nasution sebagai ketua
BPK. Anwar adalah mantan Deputi Gubernur BI dan BPK adalah lembaga
superior satu-satunya yang bisa "mengaudit" kinerja BPPN dan BI.

Nah, pertanyaan su'udzon saya, apakah perusahaan-perusaha an murah
tersebut memang dijual kepada bidder terbaik dengan harga tertinggi;
atau orang-orang terkaya masa depan Indonesia tersebut mendapatkannya
lewat cara lain? Silakan simpulkan sendiri.

Tentang Temasek dan Singapura

Yuk beralih sebentar ke Singapura. Temasek, bagi saya, adalah model
bisnis yang sangat bagus. Temasek adalah ramuan antara talenta
bisnis, visi strategik, dan kekuatan politik yang rancak. Mereka
mengumpulkan aset yang nilai intrinsiknya di bawah nilai pasar, lalu
dibeli dan dipoles, sampai harganya membumbung tinggi.

Kendati mengendalikan portofolio senilai lebih dari $80 milyar, sejak
ditangani Ho Ching tahun 2002, organisasi Temasek bisa dibilang plain
dan simpel. Sangat efisien. Temasek cuma punya tiga senior managing
director dan delapan managing director. Mereka inilah yang berburu
aset-aset strategis untuk dibeli - terutama di luar negeri. Mereka
membeli perusahaan-perusaha an yang "nampak" kurang sehat dan
mengambil dengan proporsi yang sangat besar sehingga memegang kontrol
pengambilan keputusan.

Direksi Temasek juga merupakan tokoh terkemuka dari kalangan
pemerintahan dan politik, seperti S Dhanabalan, Kua Hong Pak, Koh
Boon Hwee dan Kwa Chong Seng, Lim Siong Guan, Sim Kee Boon, yang
sangat berpengaruh dan dipercaya oleh pemerintah. Mereka juga menjadi
direktur di perusahaan pemerintah lainnya. Di Temasek, seorang
direktur diangkat dan diturunkan atas persetujuan Presiden Singapura.
Jelas, operasional Temasek sangat terbantu oleh kekuatan politis ini.

Talenta bisnis orang-orang Temasek juga jempolan. Sebutlah Kua Hong
Pak, direktur PSA sekaligus orang dekat Lee Hsien Loong; Goh Yew Lim,
direktur Direktur CIMB-GK Pte Ltd; dan tak kalah penting, Ho Ching,
mantan dirut SingTel, executive director Temasek, dan istri Lee Hsien
Loong. Temasek juga punya eksekutif dengan latar belakang mumpuni,
misalnya Simon Israel (Sara Lee Corporation/ Danone), Manish Kejriwal
(McKinsey), Frank Tang (Goldman Sachs), Francis Rozario (Citibank).
Wajar kalau Temasek selalu dapat yang terbaik: BII, Danamon,
Telkomsel, Indosat, atau Astra.

Sayangnya Temasek tak melakukan assessment terhadap risiko politik
yang mungkin dihadapi. Temasek terlalu naif berinvestasi hanya dengan
melihat aspek finansial - apalagi masuk di negara berkembang yang
sarat dengan gonjang-ganjing politik. Mereka mungkin lupa bahwa
jaminan hukum dan iklim bisnis yang kondusif tak selalu ada dan
terjaga. Ho Ching juga punya reputasi tukang bikin bangkrut saat
membeli produsen harddisk Micropolis sampai nyaris dipecat dari
SingTel. Beliau juga membuat blunder terkait dengan pembelian Shin
Corp di Thailand baru-baru ini. Ho juga orang yang tertutup, tak
bersahabat, dan sulit dimengerti.

Manuver Temasek dan Singapura Sekarang

Temasek kini juga mencengkeram Astra. BusinessWeek menyebut Astra
perusahaan terbaik 94 di Asia dan terbaik kedua di Indonesia (setelah
Telkom). Lini bisnis Astra juga berkibar di berbagai sektor, sebutlah
Astra Agro Lestari, Astra Graphia, Astra CMG Life, Asuransi Astra
Buana, Federal International Finance, Astra Credit Company, sampai
Bank Permata.

Proses akuisisi ini sebenarnya sudah dilakukan sejak krisis. Tapi
puncaknya mungkin tahun 2003 ketika 39,5% saham Astra dijual BPPN ke
konsorsium Cycle & Carriage Mauritius yang dimodali DBS. Mereka
kemudian terus menambah kepemilikannya di Astra. Sekarang, 50,11%
saham Astra dikuasai Temasek lewat Jardine Cycle & Carriage (JCC) -
perusahaan yang sebenarnya dulu pernah akan dibeli Astra Otoparts.
Dengan pendapatan Rp 55 triliun, Astra jadi mesin uang buat Temasek.

Yang paling saya "suka" dari Temasek, ia bisa memasuki bisnis agro,
otomotif, alat berat, infrastruktur, telekomunikasi, keuangan dan
menguasai pangsa pasar yang disentuhnya. Tapi hebatnya, manuver
Temasek begitu rapi, bertahap, dan low-profile. Nyaris tak terdengar.
Ironisnya, pelaku pasar kebanyakan kurang "ngeh" dengan manuver
Temasek. Repotnya lagi, kita lantas terbuai bahwa kalau perusahaan
dikuasai imperium Temasek, dijamin pasti bawa untung.

Sejak 2004 Temasek memang banyak berburu di luar Singapura, dan
hampir seluruhnya di sektor jasa keuangan dan telekomunikasi.
Investasi terbesarnya antara lain BII, Danamon, Bank of China,
Stanchart, dan Shin Corp. Silent expansion ini menyiratkan ambisi
Singapura untuk menjadi financial hub di kawasan Asia : menguasai
perbankan, mengendalikan telekomunikasi. Ke depannya, sektor apa sih
yang bisa lebih "hot" dari dua industri itu?

Dan yang tak boleh diabaikan, ingat kasus transaksi derivatif
Indosat? Temasek sampai mendatangkan mantan wakil Menteri Pertahanan
Amerika untuk melobi pejabat-pejabat Indonesia . Tangan-tangan
Temasek juga menggerayangi wartawan untuk mempengaruhi pemberitaan di
media. Beberapa kasus yang membuat nama Temasek negatif seperti ini
membuat mereka memasang Myrna Thomas sebagai managing director for
corporate affairs untuk menetralisir persepsi orang. Belakangan
fungsi kehumasan ini dianggap lebih strategis karena mereka memang
banyak berekspansi ke luar negeri.

Nama "temasek" sebenarnya mengacu pada "sea town" atau nama purba
Singapura. Lucunya, gara-gara sumpah Mahapatih Gajah Mada, Singapura
(Tumasik) dulu pernah berada di bawah kekuasaan Nusantara. Sekarang,
terlalu naif membandingkan negeri ini dengan Singapura. Walau cuma
sebesar Jakarta , Singapura merupakan negara ke-17 terkaya di dunia.
Repotnya, kendati mengeruk duit di Indonesia , Singapura terkenal
kurang ramah terhadap negara kita.

Dari Rakyat, Oleh Rakyat, Untuk Rakyat (Singapura)

Teorinya, membangun negara harus bertumpu pada infrastruktur untuk
kemaslahatan umat. Di Amerika, mereka justru pertama-tama membangun
rel kereta agar mobilitas rakyat (terutama menengah ke bawah) lancar
dan menggerakkan kegiatan perekonomian serta pertumbuhan. Walau dicap
kapitalis, mereka sebetulnya sangat berorientasi pada rakyat kecil.
Jepang dan Eropa juga demikian. Di Indonesia justru terbalik
keadaannya. Kita malah memprogram jalan tol 1000 km dan mengabaikan
kereta api. Yang diuntungkan jelas para penggede, bukan rakyat kecil.

Saat sekarang, makroekonomi sudah beranjak pulih. Namun perusahaan-
perusaha an bagus milik bangsa ini sudah kadung diambil (mayoritas)
oleh Singapura. Sementara pembangunan, seperti tersebut di atas, tak
berorientasi ke rakyat kecil. Jadi, lengkaplah sudah kesialan kita.
Sementara kita tak sadar malah ber-haha-hihi mengikuti Tukul mengolok-
olok diri sendiri.

Lihat ilustrasi berikut.

Kembali ke orang-orang terkaya tersebut di atas, hubungan Sandi
dengan keluarga Soeryadjaya memang sudah sejak lama. Sandi pernah
menangani perusahaan Edward (kakak Edwin) di Canada. Sandi dan Edwin
pernah membangun situs e-marketing rumah123.com . Boleh
jadi Sandi ada
di bawah bayang-bayang Edwin. Sedangkan Patrick adalah menantu Teddy
Rachmat, mantan petinggi Astra. Rosan P Roeslani adalah teman dekat
Sandi. Mereka sangat dekat dengan Astra dan keluarga Soeryadjaya,
anak pendiri Astra.

Sementara Astra, kita tahu, sudah dikuasai Temasek. Keluarga orang-
orang terkaya lainnya - baik angkatan lama atau angkatan muda - juga
dekat dengan lingkaran ini. Pendek kata, pemilik aset-aset strategis
negeri ini kalau bukan Singapura ya orang-orang Indonesia yang dekat
dengan Singapura.

Jadi, salahkah saya kalau berteori bahwa masa depan negeri ini
sebenarnya ada di tangan Singapura?

Mudah-mudahan sedikit coretan ini bisa memotivasi pembaca sekalian -
agar tak cuma berpacu mengejar kekayaan, tetapi juga memperjuangkan
nation pride. Saya, Anda, siapa pun juga pasti pengen jadi kaya.
Masalahnya siapa yang ingin memulai dan siapa yang cuma ingin
mengamati, atau ngrasani saja? Jujur saja, saya lebih senang
bertransaksi dengan orang kita sendiri; yang jelas-jelas
mengembalikan sebagian keuntungannya buat fakir miskin dan anak
yatim. Tapi mau gimana lagi?







meta-noia@yahoogroups.com - Group For Trader

SUKSES BERIVESTASI ALA BUFFETT

SUKSES BERIVESTASI ALA BUFFETT
Di ringkas oleh Waren Bufet



1. PILIHLAH KESEDERHANAAN BUKAN KOMPLEKSITAS
Banyakorang percaya bahwa berinvestasi di pasar modal itu rumit, misterius dan
penuh resiko, sehingga hanya mereka yang berpengetahuan dan berpendidika
tinggilah yang mampu melakukannya. Seringkali mereka jadi tergantung pada
rumus-rumus matematika rumit, program computer yang canggih, grafik dan analisa
teknikal yang sulit. Warren Buffet telah menunjukkan bahwa semua hal itu
hanyalah mitos.
Prinsipnya dalam memilih suatu saham amat sederhana, yaitu pilihlah saham dari
perusahaan yang bisnisnya solid, mudah dipahami, telah bertahan lama dan
terbukti menguntungkan. Ia tidak pernah berinvestasi pada bisnis yang tidak ia
pahami. Misalnya perusahaan dotcom atau hitech, akan dihindarinya. Prinsipnya
adalah cari perusahaan yang bagus fundamentalnya, dikelola oleh tim yang solid
dan jujur, serta harga sahamnya dibawah harga seharusnya.

2. PUTUSKAN SENDIRI INVESTASI ANDA
Waren yakin bahwa tiap orang bisa sukses berinvestasi tanpa bantuan pialang,
pakar pasar modal dsb. Alasannya, investor atau pakar professional ingin
menumbuhkan anggapan bahwa berinvestasi di pasar modal terlalu rumit bagi
kebanyakan orang, karena ini berarti bagus bagi bisnis mereka. Berapa banyak
kita dengar bawa seseorang yang mempercayakan uang pensiun atau tabungannya yang
menyusut banyak gara-gara dipercayakan kepada pialang atau manajer investasi
yang bertransaksi sebanyak banyaknya pada saham yang salah untuk mengejar komisi
?
Cuma diperlukan sedikit pengetahuan akuntansi dan pasar keuangan untuk bisa
menemukan saham yang dalam istilah Buffett " mencari selembar uang Dollar yang
dijual seharga 40 sen ". Hal ini berarti tiap orang perlu fokus pada investasi
nilai, tanpa harus tergantung pada orang lain. Mulailah dengan banyak membaca
jurnal dan laporan keuangan dalam majalah atua surat kabar.

3. PERTAHANKAN TEMPERAMEN YANG TEPAT
Apa yang akan Anda lakukan ketika perusahaan yang saamnya Anda pegang sedang
dalam masa yang buruk ? Akibat perubahan peraturan pemerintah misalnya. Coba
lihat saham TLKM atau ISAT yang dapat mewakili situasi ini.
Dikoran-koran tertulis rekomendasi "jual" atau hindari dulu saham ini.
Reaksi dan respon Anda terhadap perkembangan-perkembangan ini memainkan peranan
yang sangat besar dalam menentukan kesuksesan investasi Anda.
Investor yang bijak akan tetap tenang dalam menghadapi peristiwa-peristiwa
negative.
Buffett sama sekali tidak menjual sama Washington Post yang di miliki, ketika
masa resesi Amerika tahun 1960, melewati masa perang, sampai akhirnya sekarang
saham Wasington Post telah naik harga beribu-ribu persen dari harga semula.
Sarannya di sini adalah beli dan pertahankan saham -saham dari perusahaan yang
hebat, dan pertahankanlah bertahun-tahun. Tutup mata telinga dari berita, rumor
dan analisa negative tentang saham ini.

4. BERSABARLAH
Berpikirlah untuk 10 tahun mendatang dan bukan untuk 10 menit ke depan. Saran
Buffett, jika Anda tidak siap memegang suatu saham untuk satu decade, lebih baik
jangan pernah membeli saham tersebut. Bayangkanlah seolah-olah Anda membeli
saham, dan keesokan harinya bursa akan tutup selama lima tahun.
Perlu diingat bahwa beberapa pasar benar-benar bermusuhan dengan orang yang suka
keluar masuk, dan cukup ramah terhadap mereka yang membeli dan mempertahankan.
Hal ini dikarenakan keluar masuk, selain akan meningkatkan biaya transaksi
seperti broker fee dan VAT, juga mereka seringkali kehilangan moment ketika
harga saham naik secara besar-besaran, akibat "peluru" nya " "nyangkut" karena
sudah keburu dibelikan saham lain dan nilainya makin lama makin kecil karena
kebanyakan Cut Loss.

5. BELILAH BISNIS, BUKAN SAHAM
Menurut Buffett, salah satu faktor penting dalam sukses berinvestasi adala
mengigatkan diri Anda bahwa Anda sedang membeli sebagian andil dari bisnis yang
benar-benar ada. Lembaran saham itu sendiri sebenarnya tidak ada artinya. Sebab
saham hanyalah representasi dari perusahaan.
Yang hasrus Anda pikirkan ketika terjun membeli saham sebuah perusahaan
bukanlahgrafik analisa teknikal, berita Bloomberg atau table dan grafik di Wall
Street . Yang Anda harus pikirkan adalah "nilai" dan knerja di balik sebuah
bisnis.
Buffett selalu mempertimbangkan 4 hal sebelum memutuskan untuk membeli saham ,
yaitu :
1. Bisnis yang dia dapat mengerti
2. Perusahaan dengan prospek jangka panjang yang menguntungkan
3. Manajemen yang jujur dan kompeten
4. Harga ( saham ) nya sangat menarik
Dapat disimplkan disini bahwa Membeli saham adalah bagian dari bisnis. Karena
itu jangan membeli saham karena pergerakan harganya, dan lakukan analisa
fundamental sebelum membeli saham apapun.


6. CARILAH PERUSAHAAN YANG MENONJOL DIANTARA INDUSTRI
Waren selalu ingin mencari dan membeli bisnis yang langgeng, yang mendominasi
pasarnya,sehingga lebih menjamin kesuksesannya, dimana produk tersebut ;
diperlukan orang banyak, tidak membutuhkan modal yang berlebihan, tidak banyak
barang pengganti yang sejenis dan tidak banyak terpengaruh oleh regulasi harga.
Namun tentu saja semua itu dieksekusi sambil menunggu sampai harga saham
perusahaan tersebut dianggap wajar.
Disarankan agar Anda membuat daftar saham-saham yang Anda incar, lalu lakukan
monitoring harganya sesering mungkin, sampai harganya mencapai harga yang Anda
anggap bagus dan wajar, lalu….hap..!! ! Sang serigalapun mendapat mangsa empuk.


7. BELI PERUSAHAAN BERTEKNOLOGI RENDAH, BUKAN BERTEKNOLOGI TINGGI
Waren amat menjauhi saham-saham perusahaan berteknologi tinggi dan saham
perusahaan internet, karena perubahan teknologi yang makin cepat membuat
perusahaan sejenis ini mudah tertinggal zaman dan tertinggal pesaing yang
mengakibatkan ambruknya bisnis.
Ia lebih memilih saham dari perusahaan bata, perusahaan cat, karpet dan
perusahaan mebel yang memiliki bisnis yang mudah dimengerti dan arus kas yang
mudah diprediksi. Perusahaan semacam itu bisa bertahan sampai 100 tahun lagi,
karena menghasilkan produk yang bisa dikatakan tidak mudah ketinggalan zaman.
Kejatuhan banyak perusahaan dotcom seperti Etoys.com, Pets.com, RX.Com,
World.com dsb memperkuat alibi Waren. Bagaimana menurut Anda dengan Microsoft ,
Yahoo dan Google?
Nasehat Buffett; jangan tergoda dengan transaksi yang menawarkan kekayaan secara
cepat, yang melibatkan perusahaan yang relative rumit ( mialnya perusahaan
berteknologi tinggi ), perusahaan semacam ini sulit diprediksi dalam jangka
panjang. Hindarilah bisnis dalam industri yang terus berubah, dan bernvestasilah
pada bisnis-bisnis generasi " perekonomian lama". Dan terakhir, ingatlah bahwa
perlu waktu puluhan tahun bagi perusahaan untuk menjadi besar.


8. KONSENTRASIKAN INVESTASI SAHAM ANDA
Hampir semua ahli menyarankan untuk melakukan diversifikasi, yaitu memiliki
banyak aham dari banyak perusahaan agar jika saham tertentu jatuh, tidak akan
menghancurkan seluruh potofolio yang Anda miliki, namun Buffett berpendapat
lain.
Jika Anda telah menemukan saham yang tepat, mengapa harus membeli sedikit ?
Begitu katanya. Beli 5 sampai 10 saham yang bagus dengan harga yang bagus, dan
belilah sebanyak Anda mampu. Disini ia memberi contoh ketika membeli $ 144 juta
untuk saham Petro China- perusahaan minyak China . Tanpa diduga, sekarang
sahamnya bernilai $ 1,2 milyar.
Menurutnya, seseorang cukup menginvestasikan seluruh hartanya pada 3 perusahaan
yang baik ( dengan harga beli yang baik tentunya ),secara jangka panjang, maka
bisa dipastikan ia bakal kaya raya. Ini juga diontohkan Buffett dengan memiliki
474.998 lembar saham satu perusahaan, Berhshire Hathaway yang dipegangnya
selama puluhan tahun. Sekarang harga perlembar saham tadi adalah $138.000 PER
LEMBAR . Silahkan hitung sendiri berapa hartanya dari saham 1 perusahaan saja.
Itulah kenapa waren Buffett sekarang menjadi orang terkaya no. 3 sejagat.


9. TERAPKAN KETIDAKAKTIFAN BUKAN HYPERAKTIVITAS
Energi yang dikeluarkan bursa saham betul-betul luar biasa. Di IHSG, 3 - 7
triliun Rupiah berputar setiap hari.
Apalagi dalam keadaan extreme bullish atau bearish. Dimana suasana yang hangar
binger ini amat menulari para pemain saham. Banyak dari lembaga keuangan dan
reksadana yang betindak tanpa control, mengubah portofolio mereka setiap hari.
Jika para Manager Investasi yang notabene melek dunia saham dan paham berbagai
analisa fundamental an teknikal saja bisa ikut tertular virus trading saham ,
apalagi kita yang awam ?
Buffett menyatakan, " ketidakaktifan adalah perilaku yang cerdas" . Sebab,
menurutnya, investor sejati dapat menghasilkan uang, walaupun ia sedang tidur.
Hal ini dibuktikannya dengan tetap memegang saham Coca Cola sejak tahun 1994,
American Express sejak tahun 1998, dan Washingto Post sejak tahun 1973, TANPA
DITRADINGKAN LAGI. Benar-benar suatu pola yang tdak disukai para trader.
Ia mempunyai alas an bahwa trading terlalu sering bisa merugikan akibat sulitnya
mengontrol diri , juga timbulnya biaya-biaya trading yang tidak kita sadari,
seperti fee beli, fee jual, pajak, dsb..dsb, yang ujung-ujungnya mengurangi
keuntungan kita.

10. JANGAN MELIHAT TICKER
Saya pribadi selalu melakukan "sarapan " dengan memantau harga terakhir bursa
-bursa regional, sebelum jam bursa mulai. Ketika jam perdagangan dimulai , tiap
5 - 10 menit, pasti mata melihat ke computer memantau pergerakan harga saham
andalan saya.
Apakah hal ini juga dilakukan oleh Waren selaku investor kelas paus ? Jawabnya
adalah TIDAK. Jadi bagaimana cara dia memantau pergerakan harga sahamnya? IA
TIDAK PERNAH MELAKUKANNYA. Komputernya lebih banyak digunakan untuk main Bridge
daripada memantau harga saham.
Menurutnya, kita tidak perlu menggubris pegerakan harga saham untuk jangka
pendek jika kita telah memilih perusahaan yang tepat.
Jika kita telah memiliki saham dalam bisnis yang hebat, jangka pendek tidak
terlalu penting.
Bagaiamana seandainya harga sahamnya yang tidak pernah dipantau, tiba-tiba
terjun bebas akibat bursa crash diterjang badai resesi ? Gampang. Itulah saat
yang tepat untuk nambah lagi porsi sahamnya, karena harganya jadi lebih murah.
Menurutnya, daripada waktu Anda dihabiskan memelototi pergerakan harga saham
yang bikin jantung ber"aerobic ", lebih baikfokus memantau kinerja bisnis
perusahaan tersebut, yang meliputi manajemen, arus kas, pendapatan dll.
Warren Buffett tidak pernah tahu berapa harga jual saham Berkshire Hathaway
perusahaannya sekarang atau berapa harga jualnya besok. Ia hanya peduli pada
harga jual satu decade kedepan yang akan menggambarkan nilai sejati
perusahaannya.

11. LIHATLAH PENURUNAN HARGA SEBAGAI PELUANG MEMBELI
Tahukah Anda bahwa keadaan resesi seperti sekarang ini di Amerika juga pernah
terjadi di masa lalu, yaitu tahun 2004, dimana Dow Jones jatuh hamper 150 point.
Waktu itu laporan mengenai lapangan kerja, amat mengecewakan, harga minyak dunia
terus membumbung, sehingga yang tejadi adalah, investor berlomba mengobral
sahamnya.
Justru saat inilah Buffett melhat peluang untuk membeli saham-saham perusahaan
bagus dengan harga mura. Ingat, walaupun fundamental saham tersebut bagus, namun
energi bullish atau bearish itu sangat menular, sehingga tanpa mengerti keadan
sesungguhnya, tiap orang panic dan berlomba jualan saham.
Saham Wahington Post, Geico dan Wells Fargo Bank adalah contoh bagaimana si tua
Buffet menyambar kesempatan itu. Pada tahun 1973, saham Washington Post turun
hingga $6 per lembar, Buffet menambar kesempatan itu dengan membenamkan uang
senilai $10,6 juta ( uang segini tahun 1973 bisa buat beli 1 propinsi kali ? ).
Sekarang , lebih dari 30 tahun kemudian, harganya telah menjadi $900 perlembar,
belum lagi kalau ada stock split, maka jumlah saham si Buffett pasti berlipat
ganda.
Ingat kata Buffett, "Takutlah ketika orang lain rakus, dan rakuslah ketika orang
lain takut ".

12. JANGAN MEMUKUL SETIAP LEMPARAN BOLA YANG DATANG
Menurut mereka yang mengklaim diri mereka ahli dalam pasar saham, untuk menjadi
investor yang sukses, berarti membuat banyak keputusan dalam berinvestasi.
Buffett tidak setuju dengan pendapat ini. Katanya, walaupun hanya satu kali
dalam setahun,membuat keputusan investasi yan bagus itu sudah cukup.
Ia menganalogikan seperti bermain baseball, dimana untuk tiga kali kesempatan
memukul bola, pukulah bola sekuat tenaga, jika memang momentum dan arahnya
tepat, yang dalam istilahnya disebut sweet spot.
Buffett hanya memandang setiap bola-bola yang terlempar, namun hanya memukul
pada bola yang menuju sweet spot.
Sweet spot disini adalah bisnis yang hebat dengan masa depan yang juga hebat,
dijalankan oleh manajemen yang kompeten, serta dijual dengan harga yang bagus.
Dan untuk mendapatkan sweet spot ini, buffet akan menunggu walaupun
bertahun-tahun sebelum melakukan investasi.Ketika ada saham yang masuk
kriterianya, ia akan mengayunkan pemukulnya, dan ia akan melakukannya dengan
sekuat tenaga, ia investasikan banyak uang disini, dan hasilnya….Grand Slam !
Sekedar catatan, saya masih ingat pada tanggal 22 Januari 2008, dimana saham
BUMI dijual obral dengan harga Rp. 4.200 per lembarnya, UNTR Rp. 10.850
perlembar, sekarang,dalam waktu 1 bulan, coba Anda cek harganya ? Tadi itulah
Sweet Spot.

13. ABAIKAN YANG MAKRO; FOKUSLAH PADA YANG MIKRO
Menurut Buffet halhal besar dan trend trend yang besar yang berada di luar
bisnis tidaklah penting, namun hal-hal kecil yang terkait dengan bisnislah yang
berarti.
Ada pameo yang menyaakan, jika Bang Ben ( maksudnya Ben Bernanke gubernur The
Fed ) " batuk" maka bursa saham di dunia pada demam.
Demikian juga yang terjadi sekarang dimana ramai diberitakan dan diulas
bertubi-tubi mengenai perlambatan ekonomi dunia dan AS yang menghadapi resesi.
Menurut Bufet, pendekatan konvensional pada permainan saham, memang mengandalkan
peristiwa-peristiwa makro . Hal-hal seperti tingkat pengangguran, pertumbuhan
ekonomi, inflasi, dan peristiwa -peristiwa politik tampak sangat penting bagi
para investor.
Untuk berinvestasi seperti Buffet, Anda harus mengabaikan peristiwa-peristiwa
makro dan focus pada perusahan yang sahamnya anda pilih. Disini , Mang Buffett
justru menganjurkan kita untuk memakai kacamata kuda. Tidak mungkin setelah
bersusah payah menganalisa sebuah perusahaan dan menunggu harga yang tepat untuk
kemudian membeli sahamnya, lalu kita mengubah kebiakan kita gara-gara terdengar
bisikan atau taksiran mengenai perekonomian.
Memang kalau saya perhatikan, isyu-isyu mengenai peristiwa makro memang
mempengaruhi harga saham secara jangka pendek, namun jika fundamental bisnis nya
memang bagus, biasanya harga saham itu langsung bangkit dan terus naik. Ingat,
peristiwa resesi Indonesia tahun 1997, 1998, Bom Bali, Bom Marriot, Indonesia
turun peringkat untuk dunia investasi? Memang mempengaruhi saham ASII, TLKM dll
untuk jangka pendek, namun coba lihat sekarang… harga sahamnya masih terbang ke
langit biru.

14. PERHATIKAN BAIK-BAIK MANAJEMENNYA
Salah satu hal yan selalu menjadi focus perhatian Buffett adalah," Siapa yang
memegang kendali disini ? "
Beberapa factor kunci yang perlu dicermati ketika melakukan penilaian adalah :
1. Apakah tim manajemen selalu bekerja untuk pemegang saham ? Atau memperaya
diri sendiri dengan biaya perusahan. Misalnya dengan gaji yang berlebih, atau
bonus fasilitas mewah lainnya.
2. Apakah manajemen hemat, atau kelebihan beban karena boros ?
3. Apakah manajemen berdedikasi meningkatkan nilai pemegang saham ?
4. Apakah manajemen melakukan pembelian kembali saham ( buy back ) untuk
kepentingan para pemegang saham ( lihat BBCA dan Kalbe ), juga menghindari
penerbitan saham baru yang akan mengurangi porsi kepemilikan pemegang saham
5. Apakah laporan perusahaan jujur dan tidak mengandung kecurangan ? Atau
financial engineering .
6. Apakah manajemen menggunakan system akuntansi yang jujur aau kelihatannya
menyembunyikan informasi yang benar?

Sekedar catatan banyak lho cara membuat laporan keuangan terlihat mengkilap, sbb
:
- Jual asset yang kurang produktif menjelang tutup tahun sehingga
otomatis laba bertambah
- Menggeser periode pencatatan biaya yang agak besar, jadi mundur atau
dimajukan
- Untuk IPO, laporan keuangan dibuat mengkilap. Unt menghindari pajak,
laporan keuangan dibuat agak memble.
- Membesar-besarkan laba bersih. Padahal diperoleh dari keuntungan
selisih kurs, atau keuntungan lain yang sifatnya temporer. Harusnya coba
perhatikan juga laba operasionalnya.

Juga perlu diperhatikan, menurut Buffet, investor perlu mencurigai perusahaan
yang membuat proyeksi -proyeksi jangka panjang yang manis-manis seperti proyeksi
pertumbuhan atau proyeksi laba. Pada saat seorang eksekuti perusahaan mengklaim
bahwa ia mengetahui masa depan perusahaan, itu berarti pertanda buruk. Dan jika
ia benar-benar mencapai angka tersebut, itu benar-benar pertanda buruk. Sebab
sangat dimungkinkan adanya manipulasi.

15. SANG KAISAR TIDAK PAKAI BAJU DI BURSA SAHAM
Jujur saja, kalau pagi hari yang saya cari adalah berita di Bloomberg , Reuters,
dan tentu saja analisa teknikal dari broker ku. "Hari ini diperkirakan IHSG
menembus batas resistance 2.788, setelah sebelumnya melakukan rebound dari batas
suppoertnya di 2.674, secara indicator , Garis signal pada MACD 10 telah
menembus garis 20 MA yang diikuti dengan gambaran candlestick Inverted Hammer
pada beberapa saham pertambanan unggulan"
Anda paham kalimat di atas ? kalau saya sih paham.
Atau pernahkah mendengan kalimat ini, " Dapatkan system robot trading, yang akan
melipatgandakan investasi Anda di bursa saham, tidak diperlukan keterlibatan
emosi manusia di sini. Return yang didapat bisa 45% dalamsetiap trading,
dst…dst..
Menurut Buffet, "sang kaisar " tidak mengenakan baju apapun dibursa.baik itu
yang berupa volume, grafik, analisa teknikal dsb. Bufett menekankan pada Nilai
sebuah bisnis.

16. BERPIKIRLAH SECARA INDEPENDEN
Berpikir secara independent adalah salah satu kekuatan terbesar Buffett.
Menurutnya " Ana benar atau salah bukan karena orang-orang setuju atau tidak
dengan pendapat Anda. Anda benar karena fakta-fakta dan alasan yang Anda miliki
adalah benar".
Hal ini dicontohkan pada beberapa tahun lalu, saham-saham internet dan high tech
berterbangan secara meteoric, bahka mengalahkan saham-saham fortune 500 yang
sudah lama berdiri.
Tidak diragukan lagi, bahwa investor-investornya menikmati kenaikan laba yang
luar biasa melalui saham saham yang mereka miliki. Pada saat yang sama,
Berskshire Hathaway, perusahaan si Buffett menolak untuk membeli selembar
sahampun dari perusahaan macam begini. Konsekwensinya, Buffett dicerca banyak
orang dan dianggap begawan tolol. Fakta dan alas an Buffett jelas. Ia tidak
memahami jalannya bisnis perusahaan internet. Karena itu ia menjauhinya.
Hal ini terbukti ketika pada akhirnya index Nasdaq rontok sampai 75% akibat
ambruknya saham-saham high tech ini, dan ratusan milliar Dollarpun menguap.
Pelajaran yang bisa ditarik disini adalah Buffett mengandalkan fakta dan alasan
dalam membuat keptusan investasi. Jadi jangan membuat kepetusan karena hal
tersebut sedang popular atau karena takut berlawanan dengan arus. Inilah
dasar-dasar Bandar menaklukan Anda dengan cara menggoreng saham.

17. TETAPLAH BERADA PADA KOMPETENSI ANDA
Ketika harus memilih untuk berinvestasi di bisnis apa, Waren Buffett dipandu
oleh apa yang ia sebut " Lingkaran Kompetensi ", dimana lingkaran kompetensinya
hanya erdiri dari saham-saham industri, dimana ia merasa nyaman untuk terlibat.
Buffett tidak berinvestasi pada saham-saham high teknologi. Mengapa ? karena
saham-saham tersebut berada diluar kompetensinya.
Mnurutnya , "kembangkan sebuah wilayah keahlian, beroperasilah pada wilayah itu,
dan jangan menyesali diri karena kehilangan pelang yang muncul di luar wilayah
itu".
Sejak tahun 1982, Buffet mencantumkan sebuah daftar "bisnis yang diinginkannya
", seperti :
- Kapitalisasi pasar yang besar
- Bisnis yang menunjukkan kemampuan yang konsisten dalam menghasilkan
pendapatan
- Bisnis yang menghasilkan ROE yang baik, dengan Debt Equity Ratio yang
rendah
- Bisnis dengan manajemen yang kuat
- Bisnis yang sederhana,bukan hitech
- Harga saham yang bagus dan menarik

18. ABAIKAN RAMALAN PASAR SAHAM
Kata om Buffett, ramalan jangka pedek mengenai harga sebuah saham atau obligasi
tidaklah berguna. Ramalan itu justru lebih memberi Anda informasi mengenai
peramalnya, dan bukan informasi masa depannya.
Buffett lebih suka focus pada kinerja bisnis, dan tidak terganggu oleh trend
yang lebih besar yang dia yakini tidak mungki diramalkan secara akurat.
Menurutnya, ramalan hanya mengaburkan penilaia seseorang. Mengapa? Sebagian
Karena ramalan tersebut menciptakan ilusi ketepatan, karena kelihatannya
didasarkan pada data.
Nasehat Bufett disini adalah :
- Hilangkan keterlibatan ramalan apapun dalam keputusan investasi Anda
- Alihkan waktu yang akan anda gnakan ntukmendengarkan ramalan dengan
menganalisis track record bisnis.
- Kembangkan strategi investasi yang tidak tegantung pada seluruh
pergerakan pasar.
- Semakin bergejolak suatu pasar saham, semakin besar kemungkinan orang
memanfaatkan ramalan, tapi pada saat itu pulalah ramalan punya peluang paling
kecil untuk tepat .

19. PAHAMILAH MR.MARKET & MARGIN OF SAFETY
Mr. Market adalah sesuatu yang banyak berperan dan mendominasi dalam dunia
saham. Ia merupakan masalah psikologis yang mempengaruhi harga yang dia
tentukan.
Jika ia sedang happy, ia hanya melihat hal-hal bagus saja dalam sebuah bisnis
dan menetapkan harga yang tinggi pada surat berharganya, sehingga ia merasa
takut anda membeli sahamnya denga harga terlalu murah. Disini ia menahan-nahan
saham nya dan berharap harga harganya terus naik ( kalau tiba-tiba harga nya
malah jatuh, maboklah ia… ).
Sebaliknya jika ia sedang sedih, ia tidak melihat apapun kecuali kesusahan dalam
bisnisnya, dalam saat ini ia menetapkan harga yang murah atas sahamnya dan
berharap anda membelinya. ( ini adalah makanan empuk para Bandar yang sedang
menjatuhkan harga ).
Itulah Mr.Market, ia akan datang setiap hari bursa. Karena itu menurut Buffet
Ana harus tahu situasi Mr.Market pada saat itu, dan JANGAN SEKALI-KALI SAMPAI
BERADA DIBAWAH PENGARUHNYA. Kemuramannya dapat menular kesemua orang dan
kegembirannya dapat memabukkan. Inilah yang menyebabkan panic selling dan pani
buying.
Setelah memahami Mr.Market, anda juga harus memasukkan margin of safety dalam
kerangka berpikir anda. Margin of Safety adalah kondisi harga saham yang secara
substansial lebih rendah dari nilai bisnisnya. Anda tidak ingin harga sahamnya
teralu dekat dengan nilai bisnis sesungguhnya, harus cukup terdapat jarak antara
keduanya, atau kita sebut margin yang besar . dalam isitilah Buffet, bagaimana
kita mencari selembar uang Dolar seharga 40 sen di pasar saham. Situasi ini buka
tidak pernah terjadi lho? Ingat tgl 22 januari, dimana harga saham pada diobral.
Saa menilai margin of safety, gunakan konsep nilai intrinsic sebagai titik
pangkal. Yaitu pengukuran dengan nilai-nilai yang benar-benar valid, untuk
menentukan nilai riil dari sebuah harga saham.

20. TAKUTLAH SAA ORANG LAIN TAMAK, DAN TAMAKLAH SAAT ORANG LAIN TAKUT
Kata-kata ini adalah petuah paling termasyhur dari Buffett. Ia sering
memanfaatkan emosi yang mudah menular ini dengan bertindak berlawanan dengan
sentiment yang sedang berkembang.
Dengan strategi ini, ia menghasilkan banyak uang ketika orang lain tidak sukses.
Pada awa 1970, terjadi peristiwa enurunan pasar yang terkenal. Orang ramai-ramai
menjual sahamnya karena takut, indek Dow Jones terjun bebas dibaah 700, Buffett
tentu saja bertindak lain. Ia melakukan investasi besar-besaran, dengan
memborong saham-saham bagus dengan harga murah.
Namun kita juga tahu, bagaimana Buffet menjadi sangat penakut selama harga saham
internet melonjak ketika orang-orang membelinya dengan tamak. Namun ia tidak
kehilangan uang sepeserpun ketika akhirnya harga saham internet hancur yang
menyebabkan kebangkrutan banyak orang.
Katanya, bersiaplah untuk betindak cepat ketika muncul peluang. Pada saat ini,
ia menyamakan dirinya; pria hyperseks di rumah bordil ketika pada tahun 1971,
indeks Dow Jones menembus batas terendah di 580.

21. BACA,BACA LAGI DAN BERPIKIRLAH
Sama seperti saya ( ehm… ) , Warren Buffet kira-kira setiap hari menghabiskan
waktunya sekitar enam jam untuk membaca, satu dua jam untuk menelepon dan
sisanya ia gunakan untuk berpikir. ( kapan waktu untuk "itu" ya…? )
Ia membaca Financial Times, Wall Street Journal, New York Times, PlayBoy…(
husss…!!! ), majalah Fortune dsb yang dibaca untuk mendapatkan pengetahuan umum.
Namun ia menitikberatkan pada beberapa perusahan yang terlintas dipikirannya.
Dan ia akan mulai mencari info selengkap-lengkapnya tentang perusahaan tersebut
dan industri yang terkait dengannya.
Terutama , Laporan Keuangan. Ia selalu rutin membacanya. Jika ia mengincar sutau
perusahaan, maka ia juga akanmembeli beberapa saham pesaing perusahan tersebut
demi untuk mempelejari laporan keuangannya.
Dengan membaca, akan membekalinya dengan fakta dan gagasan yang menjadi bahan
bakar pemikiran independennya dalam berinvestasi.

22. GUNAKAN SEGENAP TENAGA YANG ANDA MILIKI
Seberapa besar tenaga " mesin " Anda ? Dan seberapa efisien Anda menjalankan
mesin tersebut ?
Menurut Om Buffett, banyak diantara kita yang sebenarnya memiliki kemampuan 400
tenaga kuda, namun hanya mengeluarkan 100 tenaga kuda saja.
Dengan kata lain, banyak orang yang cerdas seringkali membiarkan diri mereka
teralih perhatiannya dari tugas yang sedang mereka kerjakan dan bertindak dengan
cara yang irrasional.
Sarannya, untukmenjadi manusia yang lebih baik, cobalah dimulai dengan
menuliskan daftar kualitas dari orang yang Anda kagumi, lalu buat juga daftar
kualitas dari orang yang sama sekali tidak anda kagumi. Lalu bandingkan
keduanya, dan carilah pola tertentu didalamnya. Lalu mlailah menadopsi an
menerapkan kualitas-kualitas dari orang yang anda kagumi tadi ,
diimplementasikan dalam kehidupan anda. Dimana, hal ini apabila dilakukan terus
menerus, akan dapat menjadi kebiasaan anda. Jika Anda melakukan hal ini terus
menerus, perilaku Anda akan berubah.
Kembangkanlah kebiasaan positif, dan buanglah kebiasaan yang buruk.
Berikut adalah beberapa pertanyan yang mungkin anda sering tanyaka kepada diri
sendiri, untuk meyakinkan bahwa anda tidak memunculkan kebiasaan buruk dalam
berinvestasi ;
1. Apakah anda cukup melakukan pengamatan sebelu memutuskan membeli saham
sebuah perusahaan ?
2. Apakah anda hanya memeriksa harga saham Anda secara peiodik dan
menghindari " kebisingan " harian dari "orang-orang" yang biasanya ngomong doang
?
3. Apakah Anda selalu menghindari tips tips mengenai suatu saham, dari
manapun asalnya ?
4. Apakah anda menghindari "Crowd " dan membuat keputusan investasi sendiri
?
5. pakah Anda menunjkkan kesabaran dengan menunggu sebuah perusahaan
menumbuhkan nilai intrinsiknya ?
6. Apakah anda menghindari berinvestasi pada perusahaan yang tidak anda
pahami ?
7. Apaka anda beraksi ketika orang lain ketakutan dan menjual pada saat
orang lain tamak ?
8. Apakah anda menerapkan aturan Mr.Marke dan Margin of Safety ?
9. Apakah anda kosisten membaca berbagai macam majalah dan surat kabar ?


Jika jawaban anda untuk Ya berjumlah minimal 7, maka anda adalah pengikut
Buffett yang sejati, dan anda berada dalam jalur yang benar dalam berinvestasi.
( jawaban "Ya " saya Cuma ada 5 lho…. )

23. HINDARILAH KESALAHAN MAHAL YANG DIPERBUAT ORANG LAIN
Adalah sangat penting untuk beajar dari kesaahan orang lain, agar anda tidak
berbuat kesalahan yang sama.
Seorang bapak calon pensiunan di Depok, dengan dana pension sekitar Rp175 juta
direkeningnya, menghadiri sebuah seminar preview mengenai menghadapi pensiun
dengan Financial Freedom. Ia mendengarkan presentasi seorang pialang saham yang
mendorong para pensiunan untuk menerima tawaran pensiun dini dari perusahaan
mereka dengan cara mengalihkan seluruh tabungannya kepada perusahaan pialang
tersebut, untuk ditanamkan dalam portofolio yang dia rancang sendiri.
Sang pialang lalu memutarkan uang di Bapak Tua yang bermimpi jadi "Pasif Trader
" tersebut kedalam saham-aham second liner , yang dicampur saham gorengan, agar
terasa sedap dan cepat berbuah.
Ketika akhirnya nilai portofolionya jatuh hingga tinggal mendekati Rp.45 juta,
si Bapak Tua tidak punya pilihan lain selain menunda pensiunnya dan kembali
bekerja dikantornya semula, sambil membuang mimpinya akan masa pensiun yang
endah.
Contoh ini menunjukkan , banyak dari para pensiunan ini yang tidk tahu menahu
tentang pasar saham dan tidak mampumengelola uang mereka sendiri. Lebih baik
serahkan saja sama "ahlinya ", begitu pikirnya.
Terpikat oleh rayuan gombal para pialang yang mengandalkan seringnya
bertransaksi agar komisinya menggendut, fee dan pungutan yang macam-macam,
pemilihan saham diperusahaan yang payah, dsb…dsb.
Pelajaran yang paling penting disini adalah pemahaman tentang pentingnya
investasi yang handal, pemahaman solid mengenai fundamental investasi, akan
meberika perlindungan kepada anda untuk menangkis godaan -godaan skema investasi
yang buruk.
Ada beberapa nasehat yang bagus disini :
- Jika terdengar terlalu muluk, biasanya memang mustahil terjadi
- Ikutlah terlibat dalam poses pengambilan keputusan investasi anda
- Selalu perhatikan biaya - biaya yang timbul.


24. JADILAH INVESTOR YANG HANDAL
Tahukah anda, sesungguhnya berinvestasi di saham tidak akan membuat anda miskin.
Asalkan berivestasi secara handal.
Buffett dengan cara-caranya telah menunjukan jalur yang terbukti kehandalannya.
Dengan mengikut Kata-kata dan Sarannya, investor awampun dapat meraih hasil yang
besar tanpa bantua professional.
Coba kita urutkan prinsipnya; ia senang mempertahankan segalanya tetap
sederhana, dan menghindari hal-hal yang kompleks. Ia hanya akan berinvestasi
pada hal-hal yang ia pahami dan hanya berinvestasi pada saham-saham perusahaan
dalam lingkaan kompetensinya.
Ia amat disiplin, dan hanya beraksi sekuat tenaga ketika pada titik harga yang
tepat. Ia menghindari hyperaktivitas, dan cukup nyaman membuat hanya 20
keputusan investasi selama hidupnya. Kadang-kadang dalam bermain saham,
berpangku tangan saja adalah tindakan terbaik, dan merpakan bagian dari sebuah
permainan.
Gaya investasi Buffett bukalah pola cepat kaya. Namun menjadi kaya secara
perlahan. Ingatlah, diperlukan waktu bagi biji sawo untuk tumbuh menjadi pohon
yang besar.


THE END



Daftar Kursus lengkap bisa dilihat :http://www.j-club.biz/courses.htm/