Monday, September 19, 2005

Bagaimana Membuat Biodiesel ?


2005-07-04
MEMBUAT biodiesel merupakan proses yang sangat sederhana. Untuk bisa
menjalankan kendaraan, kita perlu menurunkan viskositas atau kekentalan dari
minyak goreng. Pada dasarnya minyak nabati ini perlu proses pencampuran,
serta butuh waktu untuk penyesuaian,Minyak lemak (vegetable oil) merupakan
trigliserida, terdapat tiga molekul minyak atau ester, yang menempel pada
satu molekul gliserin. Gliserin inilah yang membuat minyak tebal dan lengket.
Untuk mendapatkan biodiesel, kita harus menghilangkan gliserin ini dan
menggantinya dengan alkohol. Inilah proses yang disebut transesterifikasi.
Proses ini berlangsung pada suhu sekitar 400 derajat celsius.

Membuat biodiesel selain memerlukan minyak nabati, juga diperlukan alkohol dan
katalis. Untuk alkohol bisa digunakan etanol atau metanol. Katalis bisa
dipakai alkali (NaOH) atau potasium hidroksida (KOH). Bila menggunakan
alkohol atau katalis yang berbeda, proporsinya berbeda pula. Untuk simpelnya,
di sini hanya menggunakan material yang biasa digunakan yaitu metanol dan
alkali (lye). Mencampur metanol dan alkali menghasilkan sodium methoksida,
yang kemudian dicampurkan dengan minyak goreng untuk menghasilkan biodiesel
dan gliserin.

Katalis digunakan untuk memicu terjadinya reaksi biodiesel. Karena minyak
lemak atau minyak goreng sifatnya asam, maka untuk ‘memecahkan’ molekul
minyak, kita mesti tambahkan basa yang kuat. Untuk itu kita gunakan sodium
hidroksida (NaOH). Jumlah alkali yang ditambahkan tetap bila menggunakan
minyak goreng baru, tapi untuk jelantah bervariasi karena jumlah asam lemak
bebas (free fatty acid) berbeda tergantung lamanya proses pemanasan minyak.
Untuk menentukan jumlah FFA, kita lakukan proses titrasi. Titrasi juga
dilakukan untuk mengetahui jumlah total katalis yang ditambahkan. Isopropil
alkohol digunakan untuk proses ini.

Namun perlu diperhatikan, metanol mudah terbakar dan bisa melarutkan
bahan-bahan dari karet, alkali bisa merusak kulit, mata dan paru-paru.
Keduanya bisa fatal bila termakan.

Pertama-tama, larutkan 1 gram alkali ke dalam 1 liter air murni; larutkan 1 ml
minyak goreng ke dalam 10 ml isopropil alkohol; teteskan larutan alkali ke
dalam minyak goreng yang telah dicairkan sambil mengukur pH-nya setiap saat;
ketika pH meningkat 8 atau 9, FFA telah dinetralisasi.

Biodiesel (metil ester) dapat dibuat dalam blender, botol soda, atau tangki
pencampur. Perbedaannya adalah soal ukuran wadah dan jumlah bahan yang
digunakan. Pada tulisan ini hanya membuat sejumlah kecil biodiesel. Bila
ingin membuat dalam jumlah besar, tinggal gunakan dengan proporsi yang sama
dan campurkan dalam wadah-wadah yang lebih besar.

Sebagai gambaran, kita buat 1 liter biodiesel. Pertama, lakukan titrasi untuk
menentukan jumlah alkali yang diperlukan; larutkan alkali pada 200 ml
metanol; campur sodium methoksida (hasil reaksi metanol dan alkali) dengan 1
liter minyak goreng tunggu selama 20 menit; biarkan gliserin menyesuaikan
diri sekurangnya 8 jam. Biasanya pemisahan terjadi setelah jam pertama,
sehingga anda bisa melihat berlangsungnya proses tsb. Kemudian pisahkan
biodiesel dari gliserin. Nah, akhirnya anda siap untuk menjalankan mobil
berbahan bakar ramah lingkungan ini.
*** Dede Suhaya ***
Sumber: boulderbiodiesel.com