Awal Oktober ini pergi ke Kuricang pasang Rizor. Berangkat hari minggu.
Setelah selesai pasang siang harus ke kantor dulu, test jalan toll. Hmmm...
terasa menahan, nggak plong mesinnya. Telp ke Babe di Kuricang, dia bilang
udah pasti fileter solar. Uda deh pesen filter solar ke Babe. Setelah bertemu
Deri di Kita BNI, dan coba pasang filter, waduh, nggak mau masuk, akhirnya
berangkat juga ke Kuricang besok harinya, huh.. ternyata salah filter yang
dikasih filter untuk Kuda, akhirnya filter diganti yang sesuai..
Itulah awal dimulainya perkenalan dengan rizor, yang sampai hari ini nggak
beres-beres. Hari minggu terakhir di bulan Oktober, akhirnya ganti rizor
(Max1) yang tua edisi awal. Sebelumnya sempet setting debit solar supaya asap
knalpot tidak terlalu hitam. Sedikti salah setting akhirnya terlalu kurus.
Biarin aja deh. Pemsangan Max1 edisi awal tidak menyelesaikan masalah.
Tarikan di rpm awal masih berat, di rpm tengah lumayan, di rpm atas mulai
payah lagi. Paling terasa di gigi 4 dan 5, ketika di gas seperti ngempos
kecepatan nggak mau naik, kalaupun naik lambat sekali.
Dengan kondis seperti diatas, hari Kamis pagi mobil sudah disiapkan. Max1
terpasang ditempatnya. Hari seblumnya sudah isi solar full tank, tapi sedkti
terpakai putar-putar. Berangkat jam 06.15. Jam 06.30 masuk jalan toll
Cikampek KM 5 (pintu toll Jati Waringin Pondok Gede). Jalan tidak terlalu
sepi, walaupun tidak ramai sekali. Bawa mobil sedikit kesal, karena di gigi 4
dan gigi 5 nggak ada tenaganya sama sekali. Kecepatan maksimum yang pernah
dicapai 135km/jam. Speedo meter ngaco, untuk aslinya dikali aja 0.8 hehehe..
Sayangnya sepanjang jalan saya tidak terlalu memperhatikan jam. Masuk pantura,
kondisi lalulintas juga tidak sepi sekali, masih banyak kendaraan di
sepanjang jalan. Sepeda motor juga cukup banyak. Kemudian masuk pintu toll
Kanci. Keluar pintu toll kanci masuk ke SPBU. Solar yang disi 120-an ribu
rupiah. Kemudian berangkat, sampai di Tegal, sebelum Mall Pasifik belok kanan
ke arah Purwokerto. Jalan terus, sampai di dekat permadian Air Panas Guci. Di
kaki Guningnya. Tepatnya di desa Sesepan. di tempat tersebut sampai tepat jam
12 siang.
Dari sana kembali ke Cirebon. Pulang mampir sebentar di Pasifik Mall Tegal.
Puihh.. penih sekali. Ternyata mall tersebut baru buka jam 1 siang. Mau makan
di KFC sangat penuh, akhirnya pindah ke Dunkin Donat, segelas Es Kopi &
Croisant salad menemani mall buka. Karena Mall buka jam 1 siang dan banyak
sekali yang ingin masuk, maka didepan mall sangat penuh dengan orang. Mereka
menunggu dengan duduk-duduk didepan mall. Mall dibuka jam 1 lewat hampir jam
13.30. Pergi ke Ritz Pizza, belum buka, akhirnya ke Es Teller 77, makan nasi
goreng & Es Teller disana. Selesai makan perut yang lapar karean pagi
berangkat belum sarapan sudah terisi dan nyaman. Berangkat ke Cirebon sekitar
jam 14.00. Perjalanan ke Cirebon dilalui dengan lancar. Ternyata perjalanan
dari Sesepan ke Cirebon lebih dari 100km, mm.. lumayan jauh juga. Sampai di
Cirebon sekitar jam 4 sore kurang, saya tidak ingat tepatnya jam berapa.
Langsung ke rumah di Kesambi. Capek istirahat makan di rumah, pake krupuk
mlarat, krupuk kesukaan saya.
Di Cirebon , hari kedua lebaran, makan siang di Chinese Food "Jumbo", waduh
kayaknya salah pesan nih, istri saya bilang koq nggak ada yang enaknya
makanannya, kecuali kangkung hot platenya. Herannya restoran tersebut penuh
sekali. Mkan berlima 4 jenis makanan, total kerusakan sekitar 200K, untuk 5
orang huhhuhuhu... lumayan mahal, karena saya sendiri vegetarian, makanan
yang dipesan, adalah Cumi masak apa ya tepung kalau nggak salah, burung dara
goreng, kangkung cah sapi, ikan goreng (lupa jenisnya, dibungkus) makanya
saya juga nggak terlalu perhatian dengan detail makanan.
Pulang dari Jumbo menghantarkan kaka Ipar Dan keponakan ke rumah family
mereka, hanya di drop saja, kemudian, pulang kembali ke rumah. Malam makan
nasi jambang di seberang Grage Mall, warung nasi Jamblang yang terkenal Mang
Dul, tidak buka. Makan 3 orang total kerusakan tidak sampai 30 k rupiah,
hehehe murah meriah.
Hari sabtu tidak pergi kemana-mana, pagi-pagi keluarkan mobil dari garasi,
ganti Max1 dengan baut standard. Testing sedikit, no problem lah. Sarapan
pagi itu pakai Nasi Kuning. Sudah agak siang sih makannya. Sampai lewat jam
12 siang juga belum ada kegiatan. Akhirnya jam 3 sore istri tercinta mengajak
keluar, pengen makan bakso, yang kata keponakan enak. Karena tidak ada
makanan lain akhirnya saya pesan es kelapa muda. Es Kelapa Muda di Cirebon
gulanya memakai Gula Merah. Putar-putar kota sebentar, balik lagi kerumah
setelah sebelumnya membeli Kelapa Muda dibungkus untuk yang dirumah. Malamnya
makan di Jogja Baru. Saya makan nasi goreng. rasa ya soso lah biasa saja.
Sekalian beli tahu gejrot. Pembantu yang pada hari Lebaran diantar ke Slawi,
siangnya sudah sampai di Cirebon.
Minggu pagi, saya sudah disiapan makan, tinggal pilih nasi Lengko atau Nasi
Kuning. Karena kemarin sudah makan Nasi Kuning, hari ini pilih Nasi Lengko.
Hehehe.. jauh lebih enak dibandingkan Nasi Lengko yang ada di rumah makan
Cirebon di Gading Batavia, Kelapa Gading. Setelah cek tekanan angin ban cek
air radiator, tepat jam 08.30 berangkat dari Rumah Cirebon. Mobil berisi 4
orang. Mampir sebentar di SPBU di Kosambi yang punya Mushola ber-AC. Solar
diisi full cuman 101.k rupiah saja. Berangkat, masuk tol Kanci dari pintu
Ciperna. Perjalan lancar, setelah keluar Tol, seblum arah Tegal Gubuk mobil
dibelokkan melalui jalur alternatif. Jalan relatif lancar, sangat sulit untuk
menyalib, kecepatan juga tidak bisa tinggi. Kecepatan bervariasi antara 60
sampai maksimum 100kmpj saja. Sama sekali tidak bisa lebih. Motor mengambil
jalur disebelah kiri jalan sangat banyak. Tidak putus sama sekalai sampai
Cikampek. Pantura yang biasanya menyalib dari kiri saat itu sulit dilakukan
akibat sepeda motor yang terlalu banyak tersebut. Dengan jalan lancar
tersebut sebelum masuk cikampek mampir sebentar di restoran Boboko.
Kira-kiran jam 11.45. Selesai makan, perjalanan dilanjutkan ke Jakarta.
Kondisi jalan Tol sangat ramai, walapun tidak sampai macet, tetapi kecepatan
juga tidak bisa tinggi. Sama seperti sebelumnya maksimum yang pernah dicapai
cuman 100-km per jam. tidak ada yang istimewa, sampai di rumah sekitar jam
14-an. Sampai di rumah bebenah sebentar, nggak lama kemudian mandi & setelah
itu ngendon di kamar aja hihihi, biasa Ngase.
Besoknya baru deh ngisi solar lagi, terisi sekitar 89 ribu rupiah. Berdasarkan
kilometer yang ditempuh konsumsi bahan bakar antara 11 sampai 12 km perliter.
Not bad untuk mobil berumur 11 tahun dengan kondisi mesin kurang sehat.
Secara umum semuanya OK, cuman suara dari kolong nih cukup menggangu. Kayaknya
bearing belakang kudu diganti nih. Ah udah ah nanti saja, mobil setelah ini
istirahat untuk perjalanan luar kota. Cari-cari laternatif, kali aja mau
engine swap sekalian semuanya hehehe..