Sunday, June 02, 2019

Batere Swap untuk Sepeda dan Motor Listrik

Batere swap yang dimaksud disini tentang motor atau sepeda listrik


Dalam kendaraan listrik, salah satu masalah terbesar adalah batere kendaraan sebagaia penyimpan energi. Batere kendaraan ini diibaratkan sebagai tangki bahan bakar pada kendaraan ICE.

Batere menjadi kendala karena, harga relatif mahal, pengisian energi, atau charging batere relatif lama, yang dengan kondisi sekarang masih dianggap cukup lama sekitar 30 menit untuk sampai 80% kapasitas.

Dengan kondisi seperti tersebut, maka penyewaan batere dengan sistem tukar akan menjadi faktor yang menentukan dalam percepatan penetrasi kendaraan listrik.

Harga kendaraan listrik dapet ditekan cukup rendah dan teknologi yang relatif sederhana
Kendaraan selalu siap jalan dengan waktu swap batere yang relatif cepat, tidak sampai 1 menit.



Pemakai swap batere adalah komuter yang menempuh jarak cukup jauh setiap hari, sehingga terhindar dari lupa cas battere. Mereka termasuk yang menempuh jarak 40km atau lebih perhari, meliputi komuter yang pulang pergi kantor dengan jarak reatif jauh, OJOL (OJ On Line) yang waktunya tidak terbuang hanya karena charging batere, kendaraan angkut roda 3 atau bajaj listrik.
Untuk kendaraan angkut roda 3 atau bajaj, mungkin sekarang belum ada tetapi mempunyai potensi untuk menjadi transportasi listrik ke depan.

Dengan mengambil contoh swap batere yang sudah berjalan yaitu gogoro di taiwan, kemungkinan untuk mempercepat penetrasi kendaraan listrik di mungkinkan.

Sebagai perhitungan pada saat tulisan ini dibuat, Viar Q1, banderol harga pasaran 17 juta rupiah on the road, sementara itu harga batere di dealer viar sendiri sekitar 6 juta rupiah, akan ada penurunan harga yang significant jika batere tidak dimasukan kedalam komponen harga kendaraan.
Alasan dipilihnya kendaraan roda 2, disebabkan masih mudah untuk mengangkat batere, kebutuhan motor atau sepeda akan batere juga tidak terlalu besar ukurannya, untuk mendapatkan jarak tempuh yang sesuai.

Berdasarkan hasil perbincangan dengan beberapa pemilik kendaraan listrik, didapatkan perkiraan kendaraan listrik memakan energi sebesar 17 sampai 30 watthour per km, secara spec Viar Q1 menghabiskan 20wh per km, dengan batere yang berpasitas 60V20ah, viar q1 bisa menumpuh jarak 60km, 

sedangkan dalam bentuk sepeda seharus lebih bisa hemat lagi mungkin bisa 12 sampai 17 wh untuk per km-nya.

Dengan Asumsi ini, sebenarnya mulai bisa ditentukan range dari kendaraan listrik ini. Dicoba di bagi 3 saja, jarak pendek dibawah 20 km, jarak menengah 20 sampai 50 km, jarak jauh, sampai 80 km.

Dengan perhitungan ini, maka bisa dikelompokan batere dengan 3 kapasitas, 
500wh = jarak 25km
1000 wh = jarak 50 km
1500 wh =  jarak 75 km

Selain kapasitas batere, pertimbangan lain adalah batere swap ini adalah voltase standard, secara umum, sepeda listrik sekarang memakai tegangan 36 - 48 volt beberapa regulasi negara lain untuk sepeda listrik memakai batere max 48 volt

Tetapi jika mengacu kepada motor listrik dengan kecepatan lebih dari 40kpj, memakai batere dengan voltase 60v dan 72v

Untuk indonesia dengan viar sebagai market leader motor listrik, pemakaian tegangan 60 volt bisa menjadi pilihan. Untungnya adalah kontroler sekarang bisa menerima range cukup lebar, dari 48v sampai 72v, sehingga pemilihan batere menjadi lebih fleksible

Untuk voltase sebaiknya 48 volt dan jika viar mau, bisa juga dual standard, 48 volt dan 60 volt


Alternatif lain adalah semua 36 volt, dan untuk motor memakai 2 batere 36 volt serial jadi 72 volt

Lagi lagi kita melihat system yang sudah berjalan untuk swap batere. Gogoro menjadi acuan swap batere ini karena pada saat tulisan ini di buat, hanya gogoro yang secara komersial sudah menjalankan swap batere.

Dengan melihat ukuran dan daya jangkau dan beratnya berdasarkan spek, diperkirakan 1 pak tersebut 1kwh sampai 1.5kwh. Kemungkinan akan ada beberapa koneksi di bawahnya, yaitu power plus dan minus, dan plug data/control. Berat sekitar 10 sampai 15 kg masih bisa untuk di ganti dan masih mungkin dikerjakan oleh wanita.


Teknologi Dalam Batere

BMS yang dipakai sebenernya sudah tidak layak lagi disebut sekedar BMS, karena didalamnya akan dibenamkan semua fitur yang mungkin, sebagai BMS, Current & Voltage monitor, Bluetooth, RFID reader, IOT, GPS, Data (4G, NBIOT, atau yang lain)

Karena yang dijadikan inti adalah batere swap dimana batere ini harus terlindungi dan dipakai secara benar, maka dibenamkan control yang cukup komplek. Dengan BMS yang komplek ini, kendaraan listrik bisa menjadi sederhana, dan dari batere juga memungkinkan untuk memonitor kendaraan, yang bisa saja meliputi estimasi jarak tempuh, rute yang terpakai.
Intelegent BMS ini akan diharapkan bisa mendapatkan data
  • Kondisi batere yang terpasang
  • Perkiraan batere habis
  • Lokasi batere berada
  • Jarak pakai Batere
  • Kapasitas Batere terpakai dan tersisa
  • Batere sedang berada di mana
  • Dan lain lain informasi kondisi batere

Hampir semua parameter kendaraan bisa dipantau oleh batere disamping parameter batere tersebut sendiri

Docking stasiun, untuk batere swap ini juga akan menjadi doking stasiun yang smart, sehingga batere batere yang berada di situ bisa dipantau kesehatannnya dan operator batere bisa lock batere yang kurang sehat untuk diperbaiki

Batere swap untuk kendaraan ringan roda 2 dan roda 3, akan mempercepat penetrasi pasar kendaraan listrik secara significant, karena harga kendaraan listrik tanpa batere akan turun juga dengan cukup banyak.

Untuk batere swap ini akan dibutuhkan investor yang cukup berani, sehingga bisa pasar akan merespon dengan membuat kendaraan yang sesuai dengan batere swap ini.

pendekatan yang terjadi ada 2 hal, yang pertama investor focus pada batere swap saja, tidak memikirkan kendaraan yang akan memakainya, tentu akan ada nego dengan pembuat kendaraan listrik agar batere swap mereka bisa terpasang.

Yang berikutnya membuat kendaraan listrik yang sesuai dengan batere mereka, dengan bentuk sederhana dan harga relatif bersaing, karena tidak terjual dengan batere.

Saya tidak tahu investor akan memakai pendekatan yang mana, masing masing ada plus minus-nya dan mungkin akan perlu pengkajian yang lebih dalam lagi, untuk penerapan batere swap ini.

Dalam GIAS 2019 keluar sebuah produk motor listrik dengan harga relatif terjangkau, dengan batere system sewa, akan dibahas lagi kemudian

Batere swap yang ada sekarang

Beberapa kendaraan listrik memerapkan system swap batere
Di taiwan, selain gogoro, kymco memakai ionex sebagai swap batere
India, selain untuk kendaraan roda 2, swap batere di terapkan untuk kendaraan roda 3 penumpang umum
Super soco produsen kendaraan listrik di china juga menerapkan system swap batere

Tulisan akan selalu diupdate, sesuai dengan perkembangan yang terpantau