Friday, March 17, 2006

Membuat Panggilan dan Penomoran di VoIP

Cara paling sederhana untuk menganalogikan VoIP dengan yang dijalani sehari
hari adalah menganggap VoIP itu sebagai PABX.
Dalam VoIP setiap port mempunyai nomor sendiri-sendiri. Semua port ada nomor
apappun bentuk portnya.
Dalam PABX sekalipun semua port ada nomornya, bahkan Trunk yang mengabungkan
PABX dengan line Telkompun ada nomornya. Dalam pemakaian sehari-hari nomor
ini digabungkan dalam sebuah group untuk meyederhanakan proses melakukan
panggilan. Sebagai contoh dalam sebuah kantor jika akan melakukan telephone
keluar kantor maka tekan angka 9. Pada proses penekanan angka 9 ini PABX
mencari linu trunk yang kosong dan kemudian memberikan nada tone ke pesawat
penerima dan selanjutnya pemakai menekan nomor diluar kantor yang dituju.
Pada proses ini angka 9 adalah pengelompokan dari nomor-nomor trunk yang ada
di PABX tersebut. Jika anda mengetahui nomor pasti dari trunk tersebut dan
ada akses yang dibuka maka dengan menekan nomor tersebut anda akan tersambung
langsung ke line dari TELKOM.
Pengertian tentang trunk ini menjadi penting karena pemakai umumnya tidak
pengetahui hal ini dan menganggap bahwa FXO tidak mempunyai nomor.
Perbedaan utama VoIP dengan PABX pada umumnya adalah VoIP tidak menggunakan
kabel konvensinal seperti pada PABX yang menghubungkan PABX tersebut dengan
extension. Sebagai pengganti kable ini VoIP menggunakan sarana jaringan data
dengan IP (Internet Protocol) sehingga batasnya adalah ketidak adaan jaringan
IP.
Dengan hilangnya batasan kabel, jika lokasi lokasi sudah terhubung oleh
jaringan IP maka VoIP dipakai sebagai penghubung antar lokasi tersebut.
Umumnya natar lokasi tersebut sudah ada PABX. VoIP ini digunakan sebagai
penghubung antar PABX tersebut. Konfigurasi sebagai berikut:
PABX (kantor A) <==> VoIP <==> PABX (kantor B)
Karena VoIP sendiri merupakan PABX maka hubungan bisa digambarkan sebagai
berikut:
PABX(kantor A) <==> PABX (VoIP) <==> PABX (kantor B)
Dengan sendirinya akan membuat hubungan tersebut menjadi bernomor banyak.
Sedangkan hubungan antara bisa sebagai berikut:
PABX(kantor A) FXS <==> FXS PABX(kantor B)
PABX(kantor A) FXO <==> FXO PABX(kantor B)
PABX(kantor A) FXO <==> FXS PABX(kantor B)