Subject: [manajemen] [Book Review] How to Get Rich by Donald Trump
Date: Wednesday 01 June 2005 21:07
From: "togap_siagian"
Donald Trump. Mendengar nama ini, umumnya orang teringat pada sosok
dengan rambut yang aneh dan tampang yang serius. Selain itu, dia juga
mengingatkan pada sosok pengusaha konstruksi yang sangat sukses.
Ditambah lagi dengan keterlibatannya sebagai juri pada acara TV "The
Apprentice" yang selalu memecat salah satu peserta di akhir setiap
seri. Sukses. Menarik. Dan tentunya sangat kaya.
Tapi ternyata Donald Trump pernah merasa menjadi orang yang jauh
lebih miskin dari seorang gembel di pinggiran jalan di Manhattan. Ini
yang dirasakannya saat hutangnya yang sekitar $90 milyar telah jatuh
tempo dan gagal dibayar. Donald melihat seorang pengemis dan
berpikir,"Dia lebih kaya $90 milyar dibanding diriku". Tapi kemudian,
dengan kepiawaiannya bernegosiasi dan kehandalannya dalam membina
hubungan interpersonal, Donald berhasil membayar hutang-hutangnya.
Bukan hanya itu, Donald bahkan menjadi lebih kaya lagi dengan aset
properti yang tersebar dari New York di ujung timur ke California di
ujung barat.
Cerita - cerita sukses dan getir inilah yang mewarnai buku "How to
Get Rich" karangan Donald Trump bersama dibantu Meredith McIver. Buku
ini dipenuhi dengan ide-ide dari Donald Trump tentang apa yang telah
dilakukannya untuk menjadi Donald Trump sekarang. Anda dapat
mengetahui apa yang telah dilakukan Donald untuk mengembangkan bisnis
yang diterimanya dari orang tuanya dahulu menjadi jauh elbih besar.
Salah satu hal yang menarik dari Donald Trump adalah keberhasilannya
menciptakan merek diri, atau yang sering dikenal dengan personal
branding. Branding yang dilakukannya atas dirinya sendiri sangat
berhasil sehingga setiap properti yang memasang nama Trump menjadi
properti yang bernilai sangat tinggi dan diperebutkan oleh para
milyarder dunia. Contohnya, sebuah bangunan di pusat kota Manhattan
yang dibelinya dari sebuah perusahaan perkeretaapian yang tidak mampu
membayar hutang dikembangkannya menjadi bangunan kantor dan
apartemen. Dengan intuisinya yang tajam dan nama besarnya, Trump
berhasil membuat bangunan tersebut menjadi aset yang sangat mahal
dengan keuntungan berlipat ganda dibanding harga pembeliannya.
Trump juga mengajarkan pentingnya memperhatikan kualitas dari
karyawan kita. Menggemakan apa yang telah banyak dianjurkan oleh
pakar-pakar manajemen dunia, Trump menasehatkan agar para manajer
tidak memberikan toleransi dalam hal memilih karyawan. Baginya ini
sangat penting. Trump menasihatkan agar setiap pemimpin benar-benar
berusaha untuk mencari karyawan yang terbaik bagi setiap posisi,
karena pada akhirnya pemimpinlah yang akan merasakan keuntungan (atau
kerugian) dari kualitas karyawan yang telah dipilihnya. Karenanya,
bagi Trump, salah satu tugas utamanya adalah memastikan bahwa proses
seleksi dan rekruting berjalan dengan baik.
Selain dari butir-butir manajemen dan kepemimpinan, dalam "How to Get
Rich" Trump juga menceritakan apa yang dilakukannya dalam satu
minggu....
Baca selanjutnya di http://leadershipinfo.blogspot.com.